Pages

Saturday, August 11, 2012

Isi hati, curahan hati



Bismillahirrohmanirrohiem

Assalamu’alaikum.wr.wb,,

Apa kabar sobat inspirasi semua, saya harap semoga sobat inspirasi semua ada dalam kesehatan dan lindungan Allah.swt.

Dalam suasana Ramadhan ini, jiwa dan raga kita di tempa untuk mengingat kembali hakikat penciptaan kita sebagai manusia. Kita dilahirkan dalam keadaan fitrah dalam Islam dengan tujuan penciptaan Cuma satu yaitu “untuk beribadah atau menyembah hanya kepada Allah.swt”.

Sobat inspirasi…, banyak hal dalam kehidupan di sekitar kita yang dapat menjadi atau menginspirasi kita. Seperti yang akan saya bagi kepada sobat inspirasi semua. Beberapa waktu lalu saya mendapat email dari salah seorang sahabat saya. Isinya kurang lebih adalah hasil kesimpulan dari kegalauan yang telah beliau alami.

Isi dari email tersebut akan saya posting disini dengan harapan dapat menjadi inspirasi sobat inspirasi semua. Dan buat sahabat saya, ikhlas ya curhatnya di publish di sini…:)
Dan ini lah isi lengkap dari cerita beliau….

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Pernah kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupmu? bagaimana menyikapinya? Semoga goresan dari Widy bisa bermanfaat yaa ^^, Lets cekidot ~~>
 
“Cinta baru sempurna jika terasa menyayat, seperti segumpal tanah liat yang akan baru tampil indah setelah dipahat. Cinta menjadi abadi jika tak terjangkau. Ibarat bumi selalu mengitari matahari. Karena tak mampu meraihnya, selamanya menjadi bayangan yang tak terengkuh. Ditinggalkan jauh lebih menyakitkan daripada diputuskan. Namun lebih menyakitkan lagi ketika kita tidak mengerti bahwa terkadang Allah izinkan kita kehilangan seseorang untuk kebaikan kita sendiri. Kehilangan akan membuat kita merasa rapuh tapi disisi lain kehilangan bisa membuat kita tegar."

Tetapi sesuatu yang hilang belum tentu meninggalkan kekosongan, karena jejak-jejak yang ditinggalkannya tak pernah benar-benar hilang.

Maka, mari belajar untuk mencintai kehilangan itu, karena ia adalah bagian alamiah dari hidup. Kehilangan membuat banyak pelajaran dan pengalaman baru buat kita kita dapat menerima dengan baik proses itu, menerima diri kita sendiri.

Kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup. Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita kehilangan.

Kemenangan hidup bukan berhasil mendapat banyak, tetapi ada pada kemampuan menikmati apa yang didapat tanpa menguasai. Pelajaran dari beberapa kehilangan, bahwa dalam setiap kehilangan ada pembelajaran yang membuat jiwa makin dewasa. Atau mungkin menjadi sebuah proses lepasnya sebuah ego dalam diri. Di saat kehilangan, kita jadi meringkuk seperti bayi yang tak punya kuasa.

Menyadari bahwa sekuat apapun jiwa dan diri, setiap hidup tak pernah lepas dari kehilangan. Bahwa cerita di dunia ini bukan hanya celoteh kita, tapi ada celoteh lain yang harus didengarkan, dipenuhi dan dijalankan. Tak lain demi harmonisasi.“

Wallahu a'lam

Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.