Terkadang saya sering merasakan sesuatu yang kontradiktif antara keinginan dan kenyataan. Sepertinya selalu ada penyimpangan diantara keduanya. Terkadang juga muncul pertanyaan di dalam diri, “mengapa sesuatu yang direncanakan justru biasanya gagal atau tidak terealisasi?”. Padahal dalam ilmu manajemen, fungsi utama perencanaan adalah untuk meramalkan masa depan sehingga kegagalan dapat diminimalisir. Jadi kira-kira kenapa tuh ???
Seorang sahabat saya pernah bilang, kira-kira begini : “Hidup tidaklah seperti silabus dalam perkuliahan, dimana semuanya harus pas dengan tuntutan kurikulum.”
Ternyata dibalik kesempurnaan pola pikir kita dalam membuat suatu perencanaan, terdapat suatu perencanaan maha sempurna yang mengatur setiap satuan waktu dalam proses suatu tujuan bagi kita manusia, bahkan bagi seluruh alam dengan segala isinya. Suatu rencana maha teliti dengan akurasi implementasi seratus persen. Suatu rencana yang mungkin akan sejalan dengan rencana kita, atau malah sebaliknya.
Ilmu manajemen mengakuinya dengan sebuah kalimat “suatu perencanaan paling sempurna sekalipun masih memiliki potensi untuk gagal”.
Ilmu manajemen mengakuinya dengan sebuah kalimat “suatu perencanaan paling sempurna sekalipun masih memiliki potensi untuk gagal”.
Jadi, masihkah kita perlu membuat suatu rencana ???