Pages

Wednesday, August 14, 2013

Mudik, Acara Sakral Libur Lebaran



Indonesia..., ada kejadian luar biasa yang selalu terjadi di setiap tahun di akhir bulan Ramadhan. Diujungnya ada suatu hari bernama Iedul Fitri, dimana ini adalah suatu moment besar bagi umat muslim untuk bersilaturahmi dengan saudara dan karib kerabat. 

Setiap individu dengan predikat perantau merasakan kerinduan yang amat sangat. Kerinduan terhadap karib kerabat, kerinduan terhadap ramahnya kampung halaman, dan kerinduan akan semua kenangan masa kecil yang begitu kuat tertanam ditempat asal kelahiran. Kedua kondisi tersebut didukung dengan libur terpanjang dalam setahun yang ditetapkan oleh kebijakan cuti bersama pemerintah. Hal tersebut merupakan suatu kondisi yang mampu memotivasi hampir semua perantau di segala penjuru negeri untuk kembali kekampung halamannya.

Permintaan akan jasa angkutan umum meningkat dengan jumlah yang besar. Besarnya permintaan dengan jumlah angkutan umum yang terbatas memaksa harga/ biaya transportasi umum meningkat tajam. Pemerintah memainkan peranannya dengan menetapkan batas kenaikan tarif transportasi umum. Semua kendaraan tumpah dijalanan, kemacetan terjadi hampir di seluruh ruas jalur lalu lintas antar kota. Kendaraan roda empat, roda tiga, roda dua semua berbaur menjadi satu. Semua resiko ditempuh hanya untuk satu tujuan, kampung halaman. 

Korban satu-persatu mulai berjatuhan, kecelakaan lalulintas terjadi dimana-mana. Itulah tradisi bernama mudik, suatu tradisi dimana hampir seluruh masyarakat yang tersebar di seluruh penjuru negeri secara serempak pulang kembali kekampung halaman. Suatu tradisi tahunan yang identik dengan kemacetan, kecelakaan lalulintas dan riuh ramai aktifitas didalamnya. Tidak sedikit yang kehilangan orang-orang yang disayangi dalam tradisi ini. Tapi inilah tradisi yang mungkin akan selalu terulang sepanjang masa. Banyak cerita, banyak kesan yang bisa disampaikan didalamnya.
 
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1434H
“Mohon maaf lahir dan batin”