Pages

Tuesday, March 8, 2011

JIN

Definisi dan Karakteristik jin
 
Pocong, kunti lanak, tuyul dan sebagainya adalah keyakinan yang melekat pada budaya masyarakat Indonesia. Bagi anak-anak kecil dan sebagian masyarakat nama-nama tersebut akan terdengar sangat menakutkan. Tapi apa sih sebenarnya mereka, siapa mereka dan pantaskah mereka di takuti oleh kita.

Penasaran oleh penomena tersebut, sedikit saya cari-cari referensi yang dapat dipercaya, dan hasilnya adalah sebagai berikut.

Kalau merujuk kepada Alqur’an dan sunnah, maka hal-hal tersebut akan tertuju kepada suatu makhluk ciptaan Allah swt bernama Jin. Apa dan bagaimana bentuk dan karakteristik jin, berikut hasil penelusuran saya.

Definisi jin

Jin secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Dalam Islam dan mitologi Arab pra-Islam, jin adalah salah satu ras mahluk yang tidak terlihat dan diciptakan dari api.
Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam al-Jann, mengatakan bahwa makhluk ini disebut dengan jin karena secara bahasa jin artinya yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia.

Dari sini bisa di ambil kesimpulan bahwa jin adalah makhluk ciptaan tuhan yang memiliki karakteristik utama tidak terlihat oleh manusia secara umum. Hal ini tercantum dalam al qur’an surat Al-a’raf : 72 :

“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”

Sejarah penciptaan jin

Qs Al-Hijr : 26 – 27 :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.”

Qs Al-Baqarah : 30 :
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Kedua ayat di atas menjelaskan tentang penciptaan jin. Walaupun waktu penciptaannya tidak di sebutkan,  tapi yang jelas jin di ciptakan sebelum manusia di ciptakan.

Menurut tafsir Ibnu Katsir surat al baqarah ayat 30, bahwa jauh sebelum manusia di ciptakan bumi telah dihuni oleh jin. Akan tetapi jin tersebut durhaka kepada Allah swt dengan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah dengan saling membunuh antar sesamanya. Oleh karena itu Allah swt memrintahkan kepada malikat untuk memburu dan membersihkan mereka. Sehingga bumi bisa bersih kembali dan siap untuk di huni kembali oleh makhluk yang akan di ciptakan oleh Allah swt yaitu manusia. Sekali lagi disini di tegaskan bahwa jin di ciptakan sebelum manusia.


Karakteristik jin
Jin sebagai makhluk ciptaan Allah swt, memiliki karakteristik tertentu diantaranya :

A. Memiliki keturunan

Qs : Al-Kahfi : 50 :

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.”

“patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku” kalimat dari ayat tersebut mengisyaratkan bahwa jin juga memiliki keturunan atau dengan kata lain berkembang biak.

B. Tidak kasat mata

Qs: Al-a’raf : 72 :

“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”

Disini jelas bahwa secara umum wujud asli jin tidak bisa terlihat oleh manusia, selain Karena unsur penciptaannya berbeda dengan manusia, alamnya pun berbeda dengan alam manusia. Dikatakan secara umum karena dalam satu riwayat Rasulullah SAW mampu menangkap jin yang akan mengganggunya. Jadi dalam kondisi dan keadaan khusus jin dimungkinkan bisa terlihat.

C. Memiliki Agama/ Keyakinan

Seperti manusia, jin di ciptakan untuk beribadah kepada Allah swt sebagai mana firman Allah dalam qur’an surat Adz-Dzariyat: 56 sebagai berikut : "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanyalah untuk beribadah kepadaKu".

Dengan adanya tanggung jawab yang diberikan kepadanya juga maka jin memiliki keyakinan atau agama yang harus dianut. Sehingga sebagian jin ada yang beriman kepada apa yang di serukan oleh Rasulullah SAW yaitu islam dan ada yang kafir terhadapnya. Ini dijelaskan dalan Qs: Al-jin : 11 :

“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.”

Bersambung... 

No comments:

Post a Comment