Isra’ mi’raj adalah suatu peristiwa besar yang di alami oleh Nabi
Muhammad.SAW. Sebagai seorang muslim, kita wajib mengimani peristiwa tersebut. Isra
mi’raj adalah dua kata yang secara istilah memiliki pengertian sebagai berikut
:
Isra’
adalah perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari
Mekkah ke Baitul Maqdis, sedangkan Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk
naik dari bumi untuk menuju ke atas langit.
Menurut sebagian pendapat, peristiwa ini dialami oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam di bulan Rajab. Rincian dan
urutan kejadiannya banyak terdapat dalam hadits yang sahih dengan berbagai
riwayat. Di antara hadits shahih yang menyebutkan kisah ini adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya , dari sahabat Anas bin Malik
:Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda..
Didatangkan kepadaku Buraaq – yaitu yaitu
hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal,
dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya (maksudnya langkahnya
sejauh pandangannya). Maka sayapun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis,
lalu saya mengikatnya di tempat yang digunakan untuk mengikat tunggangan para
Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar . Kemudian
datang kepadaku Jibril ‘alaihis salaam dengan membawa bejana berisi
khamar dan bejana berisi air susu. Aku memilih bejana yang berisi air susu.
Jibril kemudian berkata : “ Engkau telah memilih (yang sesuai) fitrah”.
Kemudian Jibril naik bersamaku ke
langit (pertama) dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan
(kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang
bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia
menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya
bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril ‘alaihis salaam meminta
dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:
“Jibril”. Dikatakan lagi:“Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad”
Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab:“Dia telah diutus”. Maka
dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi ‘Isa bin
Maryam dan Yahya bin Zakariya shallawatullahi ‘alaihimaa, Beliau berdua
menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku ke
langit ketiga dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan
(kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang
bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia
menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan
saya bertemu dengan Yusuf ‘alaihis salaam yang beliau telah diberi separuh dari
kebagusan(wajah). Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Kemudian
Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan
pintu, maka dikatakan (kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”.
Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan:
“Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus”. Maka dibukakan
bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Idris alaihis
salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang
artinya : “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi”
(Maryam:57).
Kemudian Jibril naik bersamaku ke
langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan
(kepadanya):“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang
bersamamu?” Dia menjawab:“Muhammad” Dikatakan:“Apakah dia telah diutus?” Dia
menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan
saya bertemu dengan Harun ‘alaihis salaam. Beliau menyambutku dan mendoakan
kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku ke
langit keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya):
“Siapa engkau?” Dia menjawab:“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?”
Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan: “Apakah dia telah diutus?” Dia
menjawab:“Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya
bertemu dengan Musa. Beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta
dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab:
“Jibril”. Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad”
Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus”. Maka
dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Ibrahim.
Beliau sedang menyandarkan punggunya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke
Baitul Ma’muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian
Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga
gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah
Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang
sanggup mengambarkan keindahannya
Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang
Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya
turun menemui Musa ’alaihis salam. Lalu dia bertanya: “Apa yang
diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab: “50 shalat”. Dia berkata:
“Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu
tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba
Bani Isra`il”. Beliau bersabda :“Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya
berkata: “Wahai Tuhanku, ringankanlah untuk ummatku”. Maka dikurangi dariku 5
shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata:“Allah mengurangi untukku
5 shalat”. Dia berkata:“Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya,
maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”. Maka terus menerus
saya pulang balik antara Tuhanku Tabaraka wa Ta’ala dan Musa ‘alaihis salaam,
sampai pada akhirnya Allah berfirman:“Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5
shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat.
Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak
ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka
ditulis(baginya) satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai saya bertemu
dengan Musa’alaihis salaam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata:
“Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata:
“Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”.
(H.R Muslim 162)
Demikianlah salah satu riwayat tentang kisah
Isra’ Mi’raj yang di alami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga
ada banyak hal yang dapat diambil dari catatan kecil saya ini.
Dari berbagai sumber.
No comments:
Post a Comment