Assalamu’alaikum, apa kabar sobat inspirasi semua, semoga sobat inspirasi
semua selalu ada dalam lindungan Allah SWT…amin,,
Kali ini saya akan mencoba berbagi cerita atau kisah yang diambil dari
alkitab. Semoga ada hal yang bermanfaat yang dapat diambil dari kisah yang akan
saya sampaikan. Baiklah sobat inspirasi, langsung saja, inilah ceritanya……
Dari Abu Abdurrahman bin Abdullah bin Umar bin Khathab RA, ia menyatakan
bahwa, ia mendengar Rasul SAW bersabda, “Tiga orang dari kaum yang datang
sebelum kalian, sedang berjalan-jalan. Kemudian mereka menemukan sebuah gua
yang dapat digunakan untuk berteduh dan mereka pun memasukinya. Namun tiba-tiba
ada batu besar dari atas bukit yang jatuh menggelinding dan menutupi pintu gua,
sehingga mereka tidak dapat keluar.
Maka salah seorang diantara mereka berkata : ‘sungguh tidak ada yang dapat
menyelamatkan kalian dari bahaya batu ini, kecuali jika kalian berdo’a kepada
Allah SWT dengan menyebutkan amal-amal shalih yang pernah kalian perbuat’.
Salah seorang dari merekapun berdo’a : ‘Ya Allah aku mempunyai orang tua
yang sudah tua renta, kebiasaanku membiarkan mereka minum susu sebelum aku
berikan kepada anak istri dan budaku. Suatu hari aku pergi mencari kayu bakar
dan pulang terlambat sampai keduanya tertidur. Maka akupun memerah susu untuk
persediaan minum keduanya. Akupun enggan untuk membangunkannya. Meskipun
demikian aku tidak memberikan susu tersebut kepada keluargaku atau budakku
sebelum keduanya minum. Aku menunggu keduanya bangun hingga terbit fajar,
sedangkan anakku menangis terisak-isak meminta susu sambil memegang kakiku.
Ketika keduanya bangun kuberikan susu itu untuk diminum. Ya Allah jika aku
melakukan itu karena mengharap ridha-MU, maka geserkanlah batu yang menghalangi
gua ini.’ Kemudian bergeserlah sedikit batu itu, tetapi mereka belum bisa
keluar dari gua itu.”
Orang keduapun melanjutkan do’anya : “ Ya Allah sesungguhnya aku mempunyai
saudara sepupu yang aku cintai. Aku selalu ingin berbuat zina dengannya, tetapi
ia selalu menolaknya. Beberapa tahun kemudian ia tertimpa kesulitan. Ia pun
datang untuk meminta bantuanku, dan aku berikan padanya seratus dua puluh dinar
dengan syarat menyerahkan dirinya kapan saja aku menginginkan. Sehingga ketika
suatu hari aku memiliki kesempatan untuk berbuat zina dengannya (Pada riwayat
yang lain, “ketika aku telah berada di antara kedua kakinya”), ia berkata :
‘takutlah kamu kepada Allah. Janganlah kamu sobek selaput dara ku kecuali
dengan jalan yang benar (nikah)’. Mendengar yang demikian aku meninggalkannya
dan merelakan emas yang aku berikan, padahal dia adalah orang yang sangat aku
cintai. Ya Allah jika perbuatan itu karena mengharap ridha-MU, maka geserkanlah
batu yang menutupi gua ini”. Kemudian bergeserlah batu itu, tetapi mereka belum
bisa keluar dari gua itu.
Orang yang ke tiga melanjutkan do’a nya : “Ya Allah aku mempekerjakan
beberapa karyawan dan digaji dengan sempurna, kecuali ada seseorang yang
meninggalkan aku dan tidak mau mengambil gajinya terlebih dahulu. Kemudian gaji
itu aku kembangkan sehingga menjadi banyak. Selang babarapa tahun dia datang
dan berkata : ‘wahai hamba Allah, berikanlah gajiku!’. Aku berkata : ‘Semua
yang kamu lihat baik unta, sapi, kambing maupun budak yang menggembalanya,
semuanya gajimu’. Ia berkata : ‘Wahai hamba Allah janganlah engkau mengejekku’.
Aku menjawab : ‘Aku tidak mengejekmu’. Kemudian diapun mengambil semuanya itu
dan tidak meninggalkan sedikitpun. Ya Allah jika perbuatan itu demi mengharap
ridha-MU, maka singkirkanlah batu yang menutupi gua ini”. Kemudian bergeserlah
batu tersebut dan merekapun bisa keluar dari dalam gua. (HR.Bukhari dan Muslim)
No comments:
Post a Comment