Pages

Saturday, June 28, 2014

Dakwah Yahya ibnu Zakaria.as

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Abu Khalaf (yaitu Musa ibnu Khalaf, beliau termasuk wali afdal), telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Kasir, dari Zaid ibnu Salam, dari kakeknya (Mamtur), dari Al-Haris Al-Asy’ari, bahwa Nabi SAW pernah bersabda :

“Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada Yahya ibnu Zakaria.as untuk mengamalkan lima kalimat dan memerintahkan kepada bani Israil untuk mengamalkannya. Akan tetapi hampir saja Yahya terlambat mengamalkannya, lalu Isa.as mengatakan kepadanya, 

‘sesungguhnya kamu telah diperintahkan untuk mengamalkan lima kalimat. Kamu pun memerintahkan kepada bani Israil agar mereka mengamalkannya. Apakah kamu yang menyampaikan atau diriku yang menyampaikannya ?.'


Yahya menjawab, 

‘Hai saudaraku, sesungguhnya aku merasa takut jika kamu yang menyampaikannya, nanti aku akan diazab atau dikutuk.’
Kemudian Yahya mengumpulkan kaum bani Israil di Baitul Muqaddas hingga masjid menjadi penuh oleh mereka. Yahya duduk diatas tempat yang tinggi, lalu memuji dan menyanjung Allah.SWT. Kemudian Ia mengatakan,

‘Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku untuk mengamalkan lima kalimat. Dia memerintahkan pula kepada kalian untuk mengamalkannya. 

Pertama, hendaklah kalian menyembah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Karena sesungguhnya perumpamaan orang yang mempersekutukan Allah itu seperti keadaan seorang lelaki yang membeli seorang budak dengan uangnya sendiri secara murni, baik uang perak ataupun uang emas. Lalu si budak bekerja dan memberikan hasil penjualan jasanya itu kepada selain tuannya. Maka siapakah diantara kalian yang suka diperlakukan demikian ? Sesungguhnya Allah lah yang menciptakan kalian dan memberi rezeki kalian. Maka sembahlah Dia oleh kalian  dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. 

Allah memerintahkan kalian untuk mengerjakan Shalat, karena sesungguhnya Zat Allah berada dihadapan hamba-Nya selagi si hamba (yang sedang malakukan shalat itu) tidak menoleh. Karena itu, apabila kalian sedang shalat, janganlah kalian menoleh. 

Allah telah memerintahkan kalian puasa, karena sesungguhnya perumpamaan puasa itu seperti keadaan seorang lelaki yang membawa sebotol kesturi berada ditengah-tengah segolongan kaum, lalu mereka dapat mencium bau wangi minyak kesturinya. Sesungguhnya bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih wangi disisi Allah daripada minyak kesturi. 

Allah memerintahkan kepada kalian untuk bersedekah, karena sesungguhnya perumpamaan orang yang bersedekah itu seperti seorang laki-laki yang ditawan musuh, dan mengikat kedua tangannya kelehernya, lalu mengajukannya untuk menjalani hukuman pancung. Kemudian lelaki itu berkata, ‘Bolehkah aku menebus diriku dari kalian?’ Lalu lelaki itu menebus dirinya dengan semua miliknya, baik yang bernilai murah maupun yang bernilai mahal, hingga dirinya terbebas. 

Allah memerintahkan kaliak untuk berdzikir dengan banyak mengingat Allah, karena sesungguhnya perumpamaan hal ini seperti keadaan seorang lelaki yang dikejar-kejar musuh yang memburunya dengan cepat dari belakang. Kemudian lelaki itu sampai disuatu benteng, lalu dia berlindung didalam benteng itu. Sesungguhnya tempat paling kuat bagi seorang hamba untuk melindungi dirinya dari setan ialah bila ia selalu dalam keadaan berdzikir mengingat Allah’.”

No comments:

Post a Comment