Pages

Tuesday, August 26, 2014

Komunikasi adalah kebutuhan

Komunikasi Dewi adalah anak semata wayang keluarga pak Budi, sebagai anak satu-satunya maka segala keinginannya selalu di penuhi oleh kedua orang tuanya. Suatu saat, Dewi marah kepada orangtuanya karena ada satu keinginannya yang belum bisa di penuhi. Dia berkata bahwa dia tidak akan berbicara kepada orang-orang yang berada di rumahnya selama keinginannya belum dipenuhi.
Dewi membanting pintu kamar, menguncinya dan seharian tak keluar kamar. Dewi ingin memutuskan kontak dengan orang-orang serumah. Dia diam dikamar, merenung, mendengarkan musik,membaca novel atau makan makanan ringan seadanya di kamar. Dewi mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak mau berhubungan dengan orang lain.
Ilustrasi di atas menunjukan bahwa seolah-olah dewi tidak mau berkomunikasi. Apakah betul demikian yang sesungguhnya terjadi ??
Akan tetapi sesungguhnya bantingan pintu kamar, diamnya Dewi seharian di kamar, atau musik yang terdengar dari dalam kamar menunjukan bahwa Dewi berkomunikasi. Perilaku Dewi menyampaikan pesan kepada orang serumah bahwa dia sedang marah.
Pada kenyataannya kita, tidak dapat tidak berkomunikasi. Artinya, kita manusia tidak dapat menghindar dari komunikasi. Setiap saat kita berkomunikasi. Bahkan saat sendirian pun, kita mungkin melamun, berfikir atau memersepsi sesuatu dari lingkungan kita; itupun merupakan suatu bentuk komunikasi meskipun tidak tampil secara nyata.
Sedang yang tampil nyata atau dapat diamati adalah ketika kita berinteraksi dengan seseorang atau orang-orang lain, ketika kita menyampaikan pesan kepada orang lain, memberikan respon, dan sekaligus menerima pesan dari orang lain.
Kita adalah makhluk sosial, dan komunikasi adalah kebutuhan kita.

No comments:

Post a Comment