Pages

Saturday, February 25, 2017

Keluarga Imran

Imran adalah seorang yang namanya diabadikan di dalam Al-Qur'an, menjadi sebuah nama surat yaitu Ali-Imran. Imran adalah orang tua Maryam, atau kakek Nabi Isa.as. Muhammad ibnu Ishak ibnu Yasar mengatakan bahwa dia adalah Imran ibnu Yasim ibnu Misya ibnu Hizqiya ibnu Ibrahim Guraya ibnu Nawisy ibnu Ajr ibnu Bahwa ibnu Nazim ibnu Muqasit Ibnu Isya ibnu Iyaz ibnu Ruhai'am ibnu Sulaiman ibnu Daud.as. Istri Imran bernama Hannah binti Faquz.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (dimasa mereka masing-masing), (yaitu) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Ali-Imran : 33-34)

Dikisahkan bahwa Hannah adalah seorang wanita yang lama tidak pernah hamil, suatu hari ia melihat seekor burung yang sedang memberi makan anak-anak nya, akhirnya ia menginginkan punya anak. Kemudian Hannah berdo’a kepada Allah SWT, semoga Allah menganugerahi nya seorang putera, dan Allah memperkenankan do’anya itu.

Ketika suaminya menggaulinya, maka hamillah ia. Setelah masa hamilnya tua, maka ia bernazar bahwa anaknya kelak akan dipersembahkan untuk berkhidmat kepada Baitul Maqdis. Untuk itu ia berkata, seperti yang disebutkan firman-Nya :

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada engkau anak yang dalam kandunganku menjadi anak yang Shaleh dan berhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu, terimalah Nazar itu dariku. Sesungguhnya engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Ali-Imran : 35). 

Hannah sangat berharap bayi yang dikandungnya anak lak-laki, namun takdir berkata lain. Saat dilahirkan, ternyata bayinya adalah perempuan, seperti yang di ceritakan dalam firman-Nya :

Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, diapun berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu”. (Ali-Imran : 36).

Bayi tersebut pun di beri nama Maryam.

Maryam tumbuh menjadi perempuan yang rupawan, memiliki wajah yang cantik dan penampilan yang bercahaya serta Allah SWT menganugerahkan kepadanya berupa terkabulkannya do’a yang di panjatkannya. Ia pun tumbuh dalam asuhan dan pengawasan Zakariya yang mengajarkan kepadanya ilmu, kebaikan dan Agama.

Dikisahkan juga bahwa setiap kali Zakariya masuk kedalam mihrab (tempat ibadah) untuk menemui Maryam, ia mendapati di sisi Maryam selalu terdapat makanan.

“…setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya (Maryam).” (Ali-Imran : 37).

Maka Zakariya pun bertanya seperti yang Allah SWT kisahkan melalui firman-Nya :

“…, hai Maryam, dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?”. (Ali-Imran : 37).

Maryam menjawab,

“…Makanan ini dari sisi Allah”. (Ali Imran :37).

Demikianlah, Maryam mejadi wanita yang dilebihkan dari wanita-wanita lain pada masanya. Dan darinyalah kelak akan dilahirkan nabi Isa as.

Sumber : Tafsir ibnu Katsir QS.Ali-Imran : 33-37.   

No comments:

Post a Comment