Pages

Monday, February 10, 2014

Masyithah dan Putri Fir’aun

Ahmad meriwayatkan dalam musnad nya dari Abdullah bin Abbas berkata bahwa Rasulullah.saw bersabda, pada malam aku ber-Isra’ aku mencium aroma yang harum. 

Aku bertanya, “wahai Jibril, aroma harum apa ini? “ 

Jibril menjawab, “ini adalah aroma wanita penyisir putri Fir’aun dan anak-anak wanita itu”. 

Aku bertanya. “bagaimana kisahnya ?” 

Jibril menjawab, “pada suatu hari, ketika dia sedang menyisir putri Fir’aun, tiba-tiba sisir jatuh dari tangannya. Dia berkata, Bismillah. 

Putri Fir’aun berkata kepadanya , Bapakku

Dia menjawab, bukan, akan tetapi Tuhanku dan Tuhan bapakmu adalah Allah. 

Putri Fir’aun berkata, Aku akan sampaikan itu kepada bapakku. 

Dia menjawab, lakukanlah. 

Maka putri Fir’aun menyampaikan itu kepada bapaknya. Fir’aun memanggilnya dan bertanya, wahai fulanah, apakah kamu mempunyai Tuhan selain aku ?

Dia menjawab, ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. 

Lalu Fir’aun memerintahkan agar di hadirkan seekor sapi dari tembaga . Setelah dipanaskan dia memerintahkan agar wanita ini berikut anak-anaknya dilempar kedalamnya. Wanita itu berkata, aku ada perlu denganmu. 

Fir’aun bertanya, apa keperluanmu?, 

wanita itu menjawab, aku ingin kamu mengumpulkan tulang-tulangku dan tulang anak-anakku dalam sebungkus kain lalu mengubur kami. 

Fir’aun menjawab, itu menjadi hakmu atas kami”.

Jibril berkata, “lalu anak-anaknya dihadirkan. Satu – persatu dilempar kedalamnya didepan matanya, sampai akhirnya tiba giliran bayinya yang masih menyusu. Wanita ini maju mundur, maka bayinya berkata kepadanya, ‘wahai Ibuku, masuklah karena adzab dunia lebih ringan daripada adzab akhirat’. Maka diapun masuk .”

Ibnu Abbas berkata, “ ada empat bayi yang berbicara : Isa bin Maryam, bayi Juraij, saksi Yusuf, dan putra wanita penyisir putri Fir’aun.”

No comments:

Post a Comment