Pages

Sunday, January 4, 2015

Dapat dipercaya

Saat itu, Ka'bah mengalami kerusakan akibat banjir dan penduduk Quraisy pun malakukan renovasi untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. semuanya berjalan lancar sampai saat penempatan Hajar Aswad pada tempatnya. Timbul perselisihan hebat karena setiap kabilah merasa berhak mendapat tugas dalam proses penempatan Hajar Aswad. Perselisihan terus meruncing sampai hampir pecah perang saudara.
Abu Umayya bin'l-Mughira dari Banu Makhzum, adalah orang yang tertua di antara mereka, dihormati dan dipatuhi. Setelah melihat keadaan serupa itu ia berkata kepada mereka :

"Serahkanlah putusan kamu ini di tangan orang yang pertama sekali memasuki pintu Shafa ini."
 
Tatkala mereka melihat Muhammad adalah orang pertama memasuki tempat itu, mereka berseru:

"Ini al-Amin; kami dapat menerima keputusannya."
 
Lalu mereka menceritakan peristiwa itu kepadanya. Iapun mendengarkan dan sudah melihat di mata mereka betapa berkobarnya api permusuhan itu. Ia berpikir sebentar, lalu katanya:

"Kemarikan sehelai kain," katanya.

Setelah kain dibawakan dihamparkannya dan diambilnya batu itu lalu diletakkannya dengan tangannya sendiri, kemudian katanya; 

"Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini."
 
Mereka bersama-sama membawa kain tersebut ke tempat batu itu akan diletakkan. Lalu Muhammad mengeluarkan batu itu dari kain dan meletakkannya di tempatnya. Dengan demikian perselisihan itu berakhir dan bencana dapat dihindarkan.

Demikianlah salah satu peristiwa sejarah hidup Rasulullah SAW sebelum diutus menjadi Rasul. Saat itu Muhammad SAW oleh masyarakat Quraisy di beri gelar Al-Amin yang berarti dapat dipercaya, bahkan dalam peristiwa tersebut diatas beliau dipercaya untuk menjadi hakim dalam penyelesaian masalah tersebut.  Itulah salah satu sifat mulia yang beliau miliki.

Kepercayaan, adalah hal penting atau modal utama dalam menjalin suatu hubungan, baik itu hubungan bisnis, persahabatan, kekeluargaan, kemasyarakatan dan lain-lain. Agar suatu hubungan dapat berjalan dengan baik, maka setiap komponen dalam hubungan tersebut harus saling mempercayai bahwa masing-masing dapat menjaga kode etik dalam hubungan tersebut. Tanpa kepercayaan, maka suatu hubungan tidak akan berjalan dengan lancar.
Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita berusaha melihat perilaku atau pola hidup Rasulullah SAW sebagai panduan hidup kita. Rasulullah SAW adalah teladan hidup bagi setiap umat muslim didunia ini.
Kewajiban kita untuk mencontoh sifat-sifat Rasulullah SAW, mari kita mulai dengan menjadi orang yang dapat dipercaya, orang yang selalu berusaha untuk menepati janji, dan orang yang selalu menjaga hubungan baik dengan sesama.
Jadi, Sobat inspirasi..., sudahkah kita menjadi pribadi yang dapat dipercaya?.


Dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment