Pages

Friday, October 19, 2018

Fakta Unik Malam Satu Suro


Muharam atau jika dalam penanggalan Jawa disebut Sura (baca : suro), memiliki arti tersendiri bagi sebagian masyarakat Jawa.

Terutama hal-hal yang berbau mistis.
 

Jika anda adalah anak-anak muda generasi 90an, pasti tahu film “Malam Satu Suro”. Benar, film besutan Sisworo Gautama Putra ini mengangkat tema cerita rakyat “Sundel Bolong”.
 

Bercerita tentang seorang dukun yang berhasil membangkitkan arwah penasaran seorang wanita berwujud Sundel Bolong.
 

Tapi bukan film ini yang akan saya bahas !!, 

kali ini saya akan mencoba membahas fakta-fakta tentang kesakralan bulan Sura ini.

Baik …,
 

ada sebagian yang menganggap bulan Sura ini, terutama pada malam tanggal 1 nya merupakan hari rayanya makhluk ghaib.
 

Pada malam ini, semua makhluk ghaib keluar dari persembunyiannya dan berusaha berinteraksi dengan manusia.
 

Itulah, mengapa di malam 1 Suro ini banyak sekali ritual-ritual yang dilakukan masyarakat.
 

Kalau di kampung saya dulu ada ritual yang namanya “Ngumbah Gaman” atau membersihkan pusaka. Orang-orang tua yang memiliki benda-benda pusaka akan mengeluarkan koleksinya, dan membersihkannya dengan berbagai media.
 

Ada yang menggunakan minyak wangi khusus, air kelapa muda, dan lain sebagainya.
 

Tidak ada upacara bersama seperti yang dilakukan di keraton-keraton, jadi sifatnya hanya individual saja.
 

Sebagian, memanfaatkan malam sakral ini dengan menggelar upacara ruwatan. Sejenis upacara yang bertujuan untuk membuang berbagai kesialan.
 

Kesialan ini bisa berupa kesialan pribadi, lingkungan, ataupun sebuah wilayah. Prosesnya biasanya dilakukan dengan menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
 

Bukan sembarang pagelaran, karena pagelaran ini menggunakan dalang khusus. Dalang yang dianggap memiliki kemampuan supranatural untuk melakukan upacara ruwatan.
 

Ritual unik lainnya, "Lelaku Tirakat" yang di sebut "nyura" atau "Puasa Nyura".

Ini Tirakat yang lumayan populer bagi kalangan orang tua di daerah saya. Caranya adalah dengan menghindari berbagai makanan dan hanya diperbolehkan memakan “oyek”.

Sejenis makanan yang dihasilkan dari olahan singkong. Waktunya satu bulan penuh kalau tidak salah.
 

Ada juga yang menganggap bulan ini adalah bulan sial, sehingga segala hajat atau kebutuhan yang di kerjakan pada bulan ini akan berujung petaka.
 

Terlepas dari itu semua, benarkah bulan Sura ini sesakral itu ?

Katanya, bulan Sura ini adalah nama bulan pada sistem penanggalan Jawa. Datangnya bulan ini menandai bahwa tahun telah berganti. Ini bertepatan dengan bulan Muharam pada sistem penanggalan Islam.


Uniknya, sistem penanggalan ini memang mengadopsi dari sistem penanggalan Islam.


Ceritanya penanggalan ini diciptakan pada jaman kerajaan Mataram (Kesultanan Mataram) di masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645).

Sebagai seorang Muslim, apa sikap kita ?


Mudah saja, lakukan jika memang ada perintahnya.


Bulan ini memang memiliki banyak kelebihan diantaranya, bulan Muharram termasuk bulan yang memiliki kehormatan lebih dari bulan-bulan lainnya.


Puasa nya pun dapat menghapuskan dosa-dosa di tahun yang lalu. 


Sumber :
  • Mengapa Malam Satu Suro dikaitkan ... ... ... ... ... ... ... tribunnews.com
  • Ruwat ... ... ... ... ... ... ... ... ...   ... ... ... ... ... ... ... wikipedia.org
  • Keutamaan Bulan Muharram ... ...   ... ... ... ... ... ... ... assalafy.net
  • Meriahnya Peringatan Malam .. ...   ... ... ... ... ... ... ... assalafy.net

No comments:

Post a Comment