Pages

Tuesday, November 13, 2018

Ini Bahayanya Minum Antibiotik Sembarangan.


Bicara mengenai antibiotik, saya yakin anda sudah tidak asing lagi. Sering saat kita harus ke dokter kita di beri oleh-oleh seabreg obat-obatan, tidak jarang didalamnya ada antibiotik.

Untuk apa sebenarnya antibiotik ini ?

Tujuan antibiotik ini adalah untuk membersihkan atau membasmi bakteri penyebab infeksi di tubuh kita.

Jadi, saat tubuh kita sudah terkena infeksi, mau nggak mau kita harus konsumsi antibiotik. Jika dalam resep obat kita ada antibiotiknya, maka dokter atau apoteker akan mewanti-wanti obat tersebut harus diminum sesuai dosis dan harus di habiskan.
Mengapa demikian ?

Ini agar bakteri penyebab infeksi dalam tubuh benar-benar bersih tidak tersisa. Karena kalau sampai ada yang tersisa, bakteri akan menyesuaikan diri sehingga turunan dari bakteri tersebut akan kebal atau resisten terhadap antibiotik yang sama dengan dosis yang sama.

Kalau sudah begini bahaya !!

Sayangnya, pada kenyataannya kita tidak selalu taat aturan. Seringkali ketika dirasa sudah sembuh, antibiotik yang masih tersisa berakhir di kotak obat.

Lebih parahnya lagi dikonsumsi orang lain tanpa saran dari dokter !!

Bagaimana kalau sudah begini ?

Perkembangan bakteri yang resisten terhadap antibiotik atau istilahnya AMR akan semakin besar. Ini bisa berujung bencana !!

Bahkan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), atau organisasi keejasama pembangunan ekonomi Eropa sudah memperingatkan hal ini.

Mereka memperingatkan akan bahaya ancaman bakteri super yang kebal terhadap berbagai obat-obatan terhadap jutaan penduduk Eropa, Amerika Utara dan Australia.

OECD memberitahukan peringatan ini rabu (07/11/2018).

Mereka memperingatkan ancaman wabah bakteri super ini bisa berakibat buruk terhadap kesehatan publik dan anggaran kesehatan.

Lebih jauh OECD menuntut agar pemerintah memperbaiki standar kebersihan dirumah sakit dan mengurangi penggunaan antibiotik terhadap pasien.

Apa yang akan terjadi jika wabah bakteri super ini benar terjadi ?

Dampaknya mengerikan, tingkat resistensi yang tinggi akan berujung pada tingkat kematian yang tinggi pula. Akibatnya, bahkan luka terkena sayatan kecil pisau didapur, operasi kecil, atau bahkan penyakit seperti pneumonia dapat berujung pada kematian.

Direktur kesehatan publik OECD Michele Cechhini mengatakan, "penanggulangan AMR biayanya lebih mahal ketimbang penyakit flu, HIV, atau tuberkolusis".

Jadi apa yang harus kita lakukan ?

WHO memperingatkan agar tidak menerima antibiotik tanpa alasan yang jelas dari dokter dan juga pasien disarankan untuk tidak mengkonsumsi antibiotik sisa milikmpasien lain.


No comments:

Post a Comment